Pernah menjadi seorang
Surveyor Pemetaan Topografi sangat saya syukuri. Dari sana banyak hal yang
dapat saya pelajari. Mengunjungi banyak tempat, menemui banyak orang dengan
berbagai macam perbedaannya, adalah satu diantaranya. Satu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
saya yang saya peroleh dari sana adalah bagaimana kita harus memandang sesuatu
dalam perspektif yang luas. Tidak boleh melihat dengan sudut pandang yang
sempit dan tertutup.
Peta Topografi
adalah peta yang menggambarkan bagaimana keadaan permukaan bumi. Didalamnya memuat
mengenai unsur-unsur alami, seperti sungai, danau, gunung, maupun unsur-unsur
buatan manusia seperti jalan, jembatan, gedung dan lain-lain. Keadaan permukaan
bumi tersebut kemudian digambarkan keatas bidang datar dengan skala tertentu.
Penyajian
data yang dimuat dalam suatu peta topografi sangat tergantung pada skala peta. Semakin
besar skala peta tersebut akan semakin rinci data yang dapat disajikan. Sebaliknya
semakin kecil skala peta yang dibuat maka semakin kurang rinci pula data yang mampu
disajikannya.
Ada beberapa metode
dalam pemetaan topografi ini, diantaranya metode
teresteris dan foto udara. Metode teresteris adalah metode pengukuran yang langsung dilakukan
di lapangan dengan menggunakan alat-alat tertentu. Metode ini umum digunakan
untuk pembuatan peta dengan penyajian data yang lebih rinci.
Nah, Tugas seorang
Surveyor adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat peta
topografi itu. Caranya, dengan mengukur langsung di lapangan, mengolahnya dan
menggambarkannya diatas kertas.