Kamis, 11 Agustus 2016

SURVEYOR PEMETAAN TOPOGRAFI

Pernah menjadi seorang Surveyor Pemetaan Topografi sangat saya syukuri. Dari sana banyak hal yang dapat saya pelajari. Mengunjungi banyak tempat, menemui banyak orang dengan berbagai macam perbedaannya, adalah satu diantaranya. Satu hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan saya yang saya peroleh dari sana adalah bagaimana kita harus memandang sesuatu dalam perspektif yang luas. Tidak boleh melihat dengan sudut pandang yang sempit dan tertutup.
Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan bagaimana keadaan permukaan bumi. Didalamnya memuat mengenai unsur-unsur alami, seperti sungai, danau, gunung, maupun unsur-unsur buatan manusia seperti jalan, jembatan, gedung dan lain-lain. Keadaan permukaan bumi tersebut kemudian digambarkan keatas bidang datar dengan skala tertentu.
Penyajian data yang dimuat dalam suatu peta topografi sangat tergantung pada skala peta. Semakin besar skala peta tersebut akan semakin rinci data yang dapat disajikan. Sebaliknya semakin kecil skala peta yang dibuat maka semakin kurang rinci pula data yang mampu disajikannya.
Ada beberapa metode dalam pemetaan topografi ini, diantaranya metode teresteris dan foto udara. Metode teresteris adalah metode pengukuran yang langsung dilakukan di lapangan dengan menggunakan alat-alat tertentu. Metode ini umum digunakan untuk pembuatan peta dengan penyajian data yang lebih rinci.


Nah, Tugas seorang Surveyor adalah mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk membuat peta topografi itu. Caranya, dengan mengukur langsung di lapangan, mengolahnya dan menggambarkannya diatas kertas.