Sabtu, 13 Agustus 2016

SURVEYOR PEMETAAN TOPOGRAFI 2

Apabila kita melihat peta dengan skala yang agak besar, maka akan terlihat dengan jelas detail suatu objek sesuai dengan keadaan aslinya. Untuk memperoleh detail posisi dan ketinggian objek tadi, diperlukan data-data hasil pengukuran dari lapangan. Pengukuran ini dilakukan  oleh seorang Surveyor.
Pekerjaan pegukuran topografi dilakukan dengan menggunakan peralatan ukur khusus. Secara umun, peralatan pengukuran topografi terdiri dari tiga jenis, yaitu alat ukur sudut, alat ukur jarak dan alat ukur perbedaan ketinggian. Untuk mengukur sudut digunakan alat yang disebut Theodolit. Alat ini oleh orang awam disebut “kekér”.
Untuk pengukuran jarak, terdapat dua pilihan alat. Apabila jarak objek yang diukur relatif pendek dapat digunakan cara manual, biasanya digunakan Meteran. Apabila jarak yang  ukur cukup jauh, dapat digunakan peralatan elektronik yang disebut EDM (Elektronic Distance Measurement). Selanjutnya, alat untuk mengukur perbedaan ketinggian digunakan Waterpass.
Peralatan pegukuran topografi ini sekarang telah berkembang pesat, mengikuti perkembangan teknologi. Sudah banyak peralatan modern dan lebih canggih, seperti GPS (Global Positioning System), Total Station dan lain-lain.

Agar suatu objek dapat digambarkan diatas kertas atau bidang datar lainnya sebagai peta topografi, maka harus diketahui posisi dan ketinggian titik-titik objek tersebut. Posisi suatu titik objek dinyatakan dalam bentuk angka koordinat X dan Y. Sedangkan untuk ketinggian titik objek adalah angka yang menunjukkan ketinggian yang diukur dari permukaan air laut. Angka ketinggian Diatas Permukaan Laut (DPL) ini disebut elevasi (h).