Kamis, 24 November 2016

BELAJAR MENULIS

Sejak lama saya suka membaca. Saya membaca apa saja, mulai dari buku, majalah, koran dan lainnya. Dengan membaca, saya dapat menikmati dan memperoleh pengetahuan serta pengalaman dari penulisnya.
Membaca buku tentang humor, saya akan tertawa sendiri. Membaca buku tentang traveling, pikiran saya ikut traveling juga dan menjadi segar sesudahnya. Begitu pula bila membaca buku sejarah, saya merasakan seolah-olah saya menjalani sendiri peristiwa-peristiwa sejarah itu.
Berikutnya, keinginan saya berubah, ingin bisa menulis dan menjadi penulis. Beberapa buku yang mengajarkan bagaimana cara menulis bagi pemula, saya beli dan coba dipraktekkan. Hingga bertahun lamanya, tetap tidak ada hasilnya. Memang tidak mudah. Tips dan strategi menulis dalam buku-buku itu tidak membuat saya bisa menulis.
Ketika itu saya berkesimpulan bahwa menulis itu tidak dapat dipelajari. Kemampuan menulis adalah bakat, bakat yang dibawa seorang anak sejak kelahirannya. Dengan begitu, penulis-penulis yang bukunya banyak dijual di toko buku itu adalah penulis yang memiliki bakat sejak lahir. Bukan karena mereka belajar menulis.
Kesimpulan itu tentu bukan tanpa alasan. Selama sekolah dulu, sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, saya atau kita memang tidak memperoleh pelajaran tentang menulis ini, bagaimana menuangkan gagasan melalui tulisan. Boleh jadi karena materi itu tidak ada dalam kurikulum, atau mungkin juga karena guru-guru kita memang tidak dibekali untuk itu.
Ternyata kesimpulan saya itu salah belaka. Tidak ada kemampuan yang tidak dapat dipelajari. Yang diperlukan adalah keinginan yang kuat dan terus berlatih.
Satu hal yang menjadi penghambat adalah persepsi kita sendiri. Kita selalu mempersepsikan diri kita bahwa kita tidak bisa melakukannya. Oleh karenanya, hilangkan semua persepsi yang ada. kemudian ubah persepsi itu, yang awalnya tidak bisa menjadi pasti bisa.
Satu-satunya cara terbaik agar bisa menulis adalah dengan menulis. Terus berlatih menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar