Jumat, 24 Februari 2017

KEBAHAGIAAN ORANG TUA

Tak ada kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua melebihi kebahagiaan ketika melihat anaknya memperoleh apa yang diimpikannya. Kebahagiaan sebagaimana yang kami rasakan tiga tahun lalu, ketika anak kami masuk SMA pilihannya melalui jalur prestasi. Disaat teman-temannya disibukkan mengikuti seleksi masuk sekolah, dia justru sedang menikmati liburannya.
Hari-hari ini kami sedang berbahagia kembali, ketika menerima kabar bahwa anak kami diterima seleksi program beasiswa. Kami tahu dengan pasti bahwa untuk memperolehnya sangatlah tidak mudah. Kami merasakan sendiri begitu kerasnya dia berjuang. Bangun tengah malam untuk belajar hingga bertanya kesana kemari untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya agar lolos seleksi.
Bagi saya pribadi, kebahagiaan saya sebenarnya bukan pada persoalan lolos seleksinya semata. Kebahagiaan tentang itu sudah pasti kami rasakan dan syukuri. Tetapi lebih dari itu, yang saya rasakan sebagai orang tua adalah bahwa membangun kehidupan masa depan itu merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing, sudah tertanam dalam hatinya. Membangun cita-cita adalah tanggung jawab pribadi dan untuk mewujudkannya mesti diusahakan dengan bekerja keras, dan tidak bergantung pada orang lain.
Saya berharap anak-anak saya nantinya menjadi orang dewasa yang mandiri, apapun pilihan profesi yang diinginkannya, apapun cita-citanya kelak, tak pernah kami memaksakannya. Tugas kami hanya mempersiapkan bekalnya, terutama bekal pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup akan berguna untuk menyelesaikan problematika hidup yang dihadapi. Masalah ekonomi, keuangan, kesehatan, bahkan pergaulan dalam masyarakat akan lebih mudah dihadapi bila bekal yang dimiliki lebih besar daripada kadar permasalahannya.
Membangun semangat berjuang dan kerja keras pada anak memanglah tidak mudah. Apalagi bagi anak-anak yang orang tuanya hidup berkecukupan secara materi. Masalahnya bukan pada anak-anak itu, tetapi justru pada orang tuanya. Sebagian orang tua melindungi anak-anaknya dengan cara yang berlebihan. Anak-anak dilarang melakukan banyak hal dengan alasan takut lelah, takut sakit, atau bahkan menganggap kegiatan itu tidak ada manfaatnya.
Hari ini saya menemaninya saat menandatangani kontrak beasiswa itu. Dan kebahagiaan itu saya rasakan begitu dalam. Kebahagiaan sebagai orang tua…