Kamis, 12 Januari 2017

PERSOALAN HIDUP

Seorang rekan bercerita tentang masalah keuangan yang dihadapinya. “Saya sedang tidak punya uang sekarang. Minggu ini saya banyak pengeluaran untuk mengganti sparepart mobil saya”, begitu katanya.
Mendengar itu saya menjawab dengan santai, “Kalau kita masih bisa disibukkan dengan urusan mobil, kita masih sangat bersyukur. Banyak orang diluar sana yang sedang kesulitan uang untuk membiayai makan sehari-harinya”.
Memang begitulah, setiap orang hidup dengan segala persoalannya. Orang yang berkekurangan harta benda akan menganggap bahwa masalah hidupnya akan selesai bila dia memiliki banyak harta. “Bila aku kaya maka persoalan hidupku pasti akan selesai”, begitu pikirnya.
Tetapi ketika dia sudah memiliki harta, ternyata persoalannya tidak selesai sampai disitu saja. Selalu ada masalah lain yang mesti diselesaikannya. Persoalan-persoalan baru selalu muncul dan berganti secara terus-menerus. Faktanya memang demikian, semakin tinggi status sosial seseorang akan semakin besar dan kompleks pula persoalan yang dihadapinya.
Ketika sedang menghadapi persoalan yang pelik, kita berpikir seolah-olah persoalan itu selalu datang kepada kita. Persoalan itu rasanya tidak kunjung selesai, padahal sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menyelesaikannya. Ketika itu semua orang menginginkan untuk tidak menghadapi masalah lagi dalam hidupnya. Bila hidup ini tidak ada masalah sama sekali, maka rasanya akan menyenangkan.
Tetapi apakah benar demikian? Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang hidup yang tidak menemui persoalan. Hidup ini saja sudah menjadi persoalan. Orang yang sudah tidak menghadapi persoalan hidup adalah orang-orang yang sudah terbaring dalam kubur. Memang begitulah, orang-orang itu tidak lagi menghadapi persoalan hidup. Mereka tidak perlu merasa cemas lagi, karena masalah hidup mereka telah berlalu. Mereka tak perlu lagi bekerja, tak perlu lagi berpikir dan tak perlu lagi memusingkan omongan orang lain tentang dirinya. Karena mereka memang sudah mati. Persoalan yang mereka hadapi kini sudah berbeda dengan persoalan ketika hidup dahulu.
Kesulitan yang kita hadapi sesungguhnya adalah tanda kehidupan. Semakin banyak masalah yang kita hadapi akan semakin terasa pula kehidupan kita. Demikian pula sebaliknya, bila persoalan hidup yang kita hadapi hanya sedikit saja, maka seolah-olah hidup ini tidak berarti. Bila hari ini kita masih menghadapi persoalan-persoalan, maka bersyukurlah, karena itu menandakan bahwa kita masih hidup. Dan hidup kita masih berarti.
Satu hal yang terpenting dari setiap persoalan adalah bagaimana kita menyelesaikannya. Setiap persoalan yang datang selalu menuntut kita untuk menyelesaikannya. Yakin dalam diri sendiri bahwa kita mampu menyelesaikan persoalan itu, adalah kunci utama untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Kesulitan yang datang kepada kita selalu lebih kecil daripada kemampuan kita untuk menyelesaikannya.
Bila kita yakin mampu menyelesaikannya, maka jawaban atas persoalan itu pasti akan terbuka…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar