Senin, 12 Desember 2016

MENENTUKAN SIKAP

Banyak anak muda yang menulis status begini, “Kalau orang berbuat baik kepadaku maka aku akan berbuat jauh lebih baik kepadanya. Tetapi, kalau orang berbuat jahat kepadaku, akupun bisa berbuat lebih jahat kepadanya”.
Sekilas, kalimat itu kelihatan baik dan bijak. Tetapi bila kita renungkan lebih dalam, sebenarnya yang setuju dengan ungkapan itu adalah orang yang tidak punya pendirian, tidak punya prinsip untuk dirinya sendiri. Dia tidak mampu menentukan sikap pribadinya, sikapnya hanya tergantung pada sikap orang lain kepadanya. Jika orang berbuat baik, dia akan baik, begitu pula sebaliknya. Sikap demikian dinamakan sikap reaktif.
Kalau sikap demikian dilakukan oleh anak muda, masih dapat dimaklumi. Barangkali karena masih minimnya ilmu dan pengalaman kehidupan. Tetapi bila masih berlanjut sampai dia dewasa, maka ada sesuatu yang keliru dengan pemahamannya dan harus segera melakukan instrospeksi diri secara mendalam.
Mari kita belajar filosofi teko. Sebuah teko hanya mengeluarkan apa yang ada didalam teko. Jika teko berisi air putih maka yang keluar dari mulut teko hanya air putih. Demikian pula bila teko berisi kopi maka yang keluar dari mulut teko adalah kopi. Tidak mungkin teko yang berisi air putih akan mengeluarkan kopi, atau sebaliknya.
Ucapan dan perbuatan kita, sesungguhnya adalah cerminan apa yang ada dalam hati kita. Kita tidak bisa mengatakan bahwa kita sebenarnya orang baik sementara ucapan dan perbuatan kita tidak menunjukkan atau bahkan bertentangan dengan apa yang kita katakan.
Oleh karenanya, hindari sikap reaktif. Tentukan sikap pribadi kita sendiri tanpa tergantung dengan sikap orang lain kepada kita. Tanamkan pada diri bahwa kita adalah orang baik. Bila sikap pribadi itu sudah kita tentukan dengan mantab dan sadar, maka wujudnya akan terlihat dari ucapan dan perbuatan kita.
Tak perlu pengakuan dari orang lain, juga tak perlu pujian. Buah dari menjadi orang baik adalah kebahagiaan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar