Senin, 12 Desember 2016

MAULID NABI

Hari ini, Dua belas Rabiul Awal, hari kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW. Karena hari libur, saya menikmati waktu dirumah bersama keluarga. Momen maulid Nabi ini mendorong saya untuk mengingat kembali sejarah kehidupan Nabi yang agung itu.
Saya buka lemari buku, untuk melihat buku-buku yang menulis tentang itu. Mata saya tertuju pada buku tebal berjudul “Sejarah Hidup Muhammad”, judul aslinya adalah “Hayat Muhammad” yang ditulis oleh Muhammad Husain Haekal dan diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh Ali Audah.
Seperti biasanya, setiap membaca suatu buku, setelah melihat sampul depan kemudian saya baca sampul bagian belakang. Biasanya ada sekelumit ringkasan tentang isi buku atau pendapat para tokoh tentang buku itu. Ketika saya buka halaman pertama, ada tulisan tangan saya di pojok kanan atas, “Surabaya, Maret ‘98”. Tulisan itu mengingatkan saya dimana dan kapan buku itu saya beli.
Dulu, ketika baru membelinya, saya sudah pernah membacanya. Sekarang ini hanya ingin mengingatkan kembali dengan membaca sekilas saja.
Saya buka halaman demi halaman, hingga tiba dihalaman prakata dari penulis. Bagian Prakata itu agak panjang, tak sampai selesai saya membacanya, hanya diawalnya saja. Tertulis dengan kata-kata yang indah tentang sosok yang mulia dan agung itu.....
“MUHAMMAD, ‘alaihi’sh-shalatu wassalam.
Dengan nama yang begitu mulia, jutaan bibir setiap hari mengucapkannya, jutaan jantung setiap saat berdenyut, berulang kali. Bibir dan jantung yang bergerak dan berdenyut sejak seribu tiga ratus lima puluh tahun. Dengan nama yang begitu mulia, berjuta bibir akan terus mengucapkan, berjuta jantung akan terus berdenyut, sampai akhir zaman.
Pada setiap hari dikala fajar menyingsing, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai nampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazzin bangkit, berseru kepada setiap makhluk insan, bahwa bangun bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca selawat buat Rasulullah.
Seruan ini disambut oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia dari segenap penjuru bumi, menyemarakkannya dengan salat menyambut pahala dan Rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru..……”
Hanya sampai disitu, saya tidak melanjutkan membaca bagian itu. Kemudian, saya kirimkan Shalawat dan salam kepada junjungan kita, panutan kita, Nabi Muhammad SAW.
“Allah dan para malaikat memberikan rahmat kepada Nabi. Orang-orang beriman, berikanlah selawat dan salam kepadanya”. (Qur’an, 33;56).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar