Senin, 09 Januari 2017

BERTANGGUNG JAWAB

Banyak orang yang merasa hidupnya dikendalikan oleh orang lain. Sikap hidupnya ditentukan oleh keadaan lingkungannya. Seolah dia tidak punya kendali atas sikapnya sendiri. Apabila dia marah, dia akan menyalahkan orang lain yang menyebabkannya marah. Demikian pula bila dia sedang sedih, dia pun akan menyalahkan orang yang menyebabkan dia bersedih.
Bahkan ada pula yang menimpakan keadaan hidup yang tidak diinginkannya dengan mengatakan bahwa keadaan itu sudah ditentukan oleh Tuhan. “Semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa”, begitu katanya. Padahal dia menyadari bahwa keadaan yang menimpanya itu disebabkan oleh perbuatan yang dilakukannya sendiri.
Mereka itu menganggap bahwa dirinya tidak punya pilihan. Keadaan seolah tidak memberinya pilihan-pilihan. Padahal, sebenarnya pilihan itu selalu ada setiap saat. Setiap pilihan yang diambil memiliki konsekuensi dan resiko.
Mengapa seseorang memilih satu pilihan, tidak pilihan yang lain, biasanya karena memperhitungkan besarnya resiko yang harus ditanggung sebagai konsekuensi diambilnya pilihan itu. Bila resikonya besar, tidak diambilnya pilihan itu.
Orang-orang yang demikian ini adalah orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka tidak mau bertanggung jawab terhadap pilihan yang telah diambilnya. Mereka lebih senang menyalahkan pihak lain daripada menanggung resiko dari pilihan yang diambilnya. Menyalahkan pihak lain selalu terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Agar tidak terjebak dalam pemikiran dan tindakan demikian, ada yang perlu kita ubah pada diri kita. Pertama, ubahlah cara pandang kita tentang segala sesuatu. Mengubah cara pandang adalah dengan memperbanyak pengetahuan. Jangan pernah bosan untuk belajar apapun, kapanpun, dimanapun dan kepada siapapun.
Hidup ini sesungguhnya adalah pilihan-pilihan, apapun yang kita pilih selalu ada resiko. Seseorang dengan pengetahuan yang cukup, pilihan yang diambilnya akan mendekati kebenaran, dibandingkan dengan yang tidak mempunyai pengetahuan sama sekali.
Kedua, hadapi segala resiko yang timbul atas pilihan yang telah diambil. Sikap berani menanggung resiko itu adalah sikap yang bertanggung jawab. Daripada selalu melemparkan kesalahan kepada orang lain, akan lebih baik mengambil sikap ksatria dengan menghadapi resiko yang telah dipilih. Meskipun resiko gagal itu mungkin akan timbul, namun setidaknya kita dapat mengambil pelajaran agar hal itu tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.
Bagaimanapun, kehidupan ini berada ditangan kita masing-masing. Kita sendirilah yang menjadi penentu hendak kemana kehidupan ini kita tujukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar