Senin, 09 Januari 2017

“HATIKU TERLUKA DI BUKHARA”

Brunei seri 7
Pusat perbelanjaan itu tak terlalu ramai pengunjung. Aku berjalan kearah Toko Buku “Paul & Elizabeth” di Jalan McArthur, yang tak jauh dari Terminal Bus Bandar. Toko buku itu cukup bagus namun tidak terlalu besar. Koleksi bukunya lebih banyak yang berbahasa Inggris, sisanya berbahasa Melayu. Buku-buku yang berbahasa melayu sebagian besar berasal dari Malaysia dan diterbitkan oleh penerbit Malaysia.
Aku berjalan mengelilingi hampir semua tumpukan buku-buku. Tak jelas buku apa yang kucari, memang tak ada niatku untuk membeli, hanya melihat-lihat saja. Ketika melewati tumpukan buku-buku sastra, muncul minatku untuk membacanya lebih lama. Novel-novel berbahasa Melayu mendominasi pajangan. Dengan tampilan cover yang dibuat cantik, novel-novel itu menarik perhatianku. Aku ingin membelinya satu, untuk kubaca-baca menghabiskan waktu sehari ini.
Memang, ketika aku berangkat beberapa waktu lalu, tak sempat aku membawa buku untuk kubaca-baca sambil mengisi waktu luang. Kebiasaanku membaca buku setiap hari membuatku bingung ketika buku-buku itu kini tak ada. Terutama waktu malam hari ketika sudah selesai bekerja, saat tak ada kegiatan yang perlu kuselesaikan lagi. Ketika itulah aku merasa ada ruang dan waktu yang kosong dalam pikiranku untuk diisi dengan sesuatu yang bermanfaat. Apalagi ketika hidup sendiri seperti ini, tak ada orang lain yang dapat diajak berbincang-bincang. Kekosongan itu semakin terasa.
Selain untuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pengalaman dari penulisnya, membaca juga dapat membantu mengurang stress karena beban kerja yang berat. Membaca buku yang bagus akan mengajak pembacanya larut dalam bacaannya. Membaca buku tentang humor, membuatku tertawa sendiri. Membaca buku tentang traveling, pikiranku seolah ikut traveling juga dan menjadi segar sesudahnya. Begitu pula ketika membaca buku sejarah, aku merasakan seolah-olah aku sendiri yang menjalani peristiwa-peristiwa sejarah itu.
Kebiasaan membaca buku sama dengan kebiasaan merokok atau minum alkohol. Kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus dapat menjadikan orang ketagihan atau kecanduan. Hanya saja ada bedanya, ketagihan membaca buku itu sifatnya positif, sedangkan ketagihan rokok atau zat-zat adiktif yang lain merupakan ketagihan yang negatif dan merusak. Seseorang yang kecanduan akan merasakan kenikmatan dan kepuasan apabila mengkonsumsi zat atau melakukan aktivitas yang membuatnya kecanduan itu.
“Ada yang minat?”, Tiba-tiba seorang pegawai toko buku bertanya dengan logat Melayu. Aku agak terkejut. Pertanyaan itu bernada curiga. Sejak tadi aku memang hanya melihat-lihat saja, tak ada tanda-tanda ingin membeli sasuatu pun.
“Iya, sekejap”, jawabku singkat.
Pertanyaan pengawai toko itu mulai membuatku tak nyaman lagi berlama-lama disitu. Aku mulai lagi dengan sungguh-sungguh untuk memilih satu buku yang hendak kubeli. Pandanganku tertuju pada novel kecil berwarna hitam dengan sedikit gambar ornamen berwarna emas dibagian bawah tulisan judulnya. Belakangan kuketahui bahwa gambar itu adalah gambar salah satu Madrasah yang terletak di kota Bukhara, Uzbekistan.
Novel itu berjudul “Hatiku Terluka di Bukhara”. Dibagian bawah gambar ornamen tertulis kata-kata “Sebuah Travelog Kaya Ilmu”, yang ditulis oleh sastrawan Malaysia bernama Wan Hasyim Wan Teh. Aku tertarik dengan yang ini, pikirku dalam hati. Kulihat bagian belakang sampulnya, disana diterangkan bahwa novel ini adalah rekaman perjalanan penulisnya ketika berkunjung ke Negara Uni Soviet.
Lalu aku membawanya ke meja kasir.
“Berapa harganya?”, tanyaku kepada petugas kasir.
“Tiga belas dolar sembilan puluh sen”.
Akupun segera membayarnya, lalu keluar meninggalkan toko buku. Diluar, udara terasa sangat panas. Memang begitulah keadaan disana, selalu panas. Untungnya ada angin yang bertiup dari arah sungai diseberang jalan, sedikit mengurangi rasa panas yang menyengat itu. Aku berjalan menyusuri jalan raya McArthur yang berdampingan dengan sungai Brunei yang lebar.
Yang kuinginkan sekarang adalah duduk di tempat yang teduh ditepi sungai. Sambil menikmati hembusan angin yang sejuk, aku ingin segera menikmati buku yang baru saja kubeli…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar