Masakan Padang dikenal sebagai
makanan yang serba pedas. Tampilan masakan yang berwarna merah dan berminyak,
menambah kesan rasa pedasnya. Walaupun belum mencicipinya, rasa pedas itu telah
hadir lewat penampilannya.
Selain rasa pedas, cirikhas
masakan padang adalah bersantan. Hampir semua jenis masakan ini menggunakan
kuah santan. Tidak hanya bersantan tapi bersantan kental.
Bagi kami, Putra Jawa Kelahiran
Sumatera, Pujakesuma, menu makanan sehari-hari kami tidak lepas dari dua
cirikhas tersebut. Pedas dan bersantan. Tanpa keduanya, makan terasa kurang
lengkap dan kurang berselera.
Karena terbiasa dengan makanan
pedas dan bersantan seperti itu, makan sayur lodeh bagi saya menjadi tidak ada
rasanya. Hambar. Pernah dulu ketika pertama kali ke Jawa, waktu diajak makan
sayur lodeh, perut saya langsung bergejolak tidak mau menerima, mungkug-mungkug.
Makanan itu terasa hambar tanpa bumbu.
Kini, setelah lebih dua puluh
tahun hidup di Jawa, menu makanan sudah berubah. Menu makanan makin bervariasi.
Saya tidak lagi kuat makan makanan yang pedas-pedas. Tetapi menu masakan padang
tetap suka dan menjadi favorit. Hanya, tidak boleh terlalu sering.
Ketika pulang kampung kemarin,
saya dihadapkan lagi dengan menu makanan yang dulu menjadi makanan sehari-hari
saya. Pedas bersantan yang nikmat. Pedasnya melebihi pedas masakan padang.
Selama satu minggu saya di sana, selama itu pula perut saya selalu mules karena
makanan yang pedas itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar