Selasa, 25 Oktober 2016

BERENANG

Salah satu kemampuan dasar untuk pertahanan hidup adalah berenang. Tentu saja tidak hanya sekedar bisa berenang, tetapi berenang dengan teknik yang benar. Banyak orang bisa berenang secara alamiah, tanpa teknik berenang yang baik. Saya sendiri termasuk yang bisa berenang dengan cara otodidak ini.
Kalau kita lihat anak-anak di desa, sebagian besar mereka bisa berenang secara otodidak, tanpa pernah belajar khusus dengan guru renang. Mereka biasanya belajar sendiri dengan langsung menceburkan diri di sungai atau kolam.
Kami sekeluarga bisa berenang. Anak-anak dan ibunya bisa berenang dengan gaya dan teknik yang benar. Sedangkan saya, masih harus terus belajar kepada mereka. Kami memang ingin semua anak-anak bisa berenang dengan baik sejak mereka masih kecil. Selain karena berenang bagi kami adalah kebutuhan dasar untuk pertahanan hidup, juga agar mereka percaya diri untuk berenang di kolam renang.
Hal itu memang bukan tanpa alasan. Sering kali saya lihat di kolam renang, banyak anak-anak dan orang dewasa yang merasa malu dan tidak percaya diri untuk berenang di kolam renang umum. Terutama bila di kolam renang itu banyak orang yang bisa berenang dengan teknik yang baik. Saya tidak ingin hal itu terjadi pada anak-anak saya, sekarang maupun nanti ketika mereka dewasa.
Belajar berenang, bagi anak kami yang pertama, tidak terlalu menjadi masalah. Mendafatar kursus, mengikuti jadwal latihan rutin, dan selesai. Tidak ada hambatan berarti. Bahkan sempat akan mengikuti program intensif untuk atlit renang, tetapi karena timbul alergi dingin, akhirnya rencana itu tidak jadi dilanjutkan. Tetapi target utama untuk bisa berenang dengan teknik yang baik, sudah tercapai.
Untuk anak kami yang kedua, meskipun ada kendala diawal, namun akhirnya semua dapat berhasil dengan baik. Diawal, program latihan sempat tertunda sampai lebih dari satu tahun sejak pendaftaran. Meski begitu, kini dia telah mampu mengimbangi kakaknya, baik dari segi teknik maupun kecepatannya.
Sekarang ini, kalau kami berenang bersama di kolam renang, kami selalu berlomba siapa yang lebih cepat. Hasilnya, saya selalu di posisi paling belakang. Haaahhhhhhhh…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar