Selasa, 25 Oktober 2016

DALAM SEBUAH DISKUSI

Percakapan dalam sebuah diskusi.
“Mengapa minuman keras tidak dilarang saja, Pak?. Kan sudah jelas, minuman keras itu dapat membawa dampak buruk bagi manusia. Minuman keras juga diharamkan dalam Islam”.
“Iya, memang benar. tetapi, tidak semua penduduk Indonesia beragama Islam, kan. Yang beragama lain, belum tentu mengharamkan minuman keras. Kedua, selain banyak mudharatnya, minuman keras juga ada manfaatnya. Jadi, yang diperlukan adalah pengaturan peredarannya, bukan pelarangan”.
“Bagaimana kalau anak bapak bergaul dengan temannya yang minum minuman keras, apa bapak tidak melarangnya?”.
“Saya akan melarangnya bergaul dengan mereka yang minum minuman keras”.
“Apa bapak tidak khawatir anak bapak terjerumus dalam lingkungan mereka, kalau tidak ada larangan minuman keras?.
“Sebagai orangtua, saya akan melarang anak saya minum minuman keras, karena secara moral maupun agama yang saya anut, melarangnya. Tetapi saya tidak memerlukan larangan dari pemerintah untuk melarang anak-anak yang berada dibawah perlindungan saya. Larangan dari Tuhan sudah cukup bagi saya”.
“Oh, begitu ya, Pak?”.
“Iya, kalau kepada larangan Tuhan saja berani membangkang, apalagi kepada larangan yang dibuat oleh manusia”.
“Tetapi kalau dilarang sekalian kan lebih aman pak?”.
“Itu sama saja dengan kita meminta kepada Tuhan, agar semua setan dan iblis dilenyapkan dari muka bumi ini, agar semua manusia aman dari godaannya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar